Home » , » Tata Cara Taubat kepada Allah Subhanahu Wata'ala

Tata Cara Taubat kepada Allah Subhanahu Wata'ala

Banyak orang yang telah melakukan dosa dan kemaksiatan, bahkan hampir setiap hari orang melakukannya. Mengapa demikian? hal ini dikarenakan belum adanya hidayah yang datang dari Allah Subhanahu Wata'ala. Sehingga hatinya keras bagaikan batu. Hal demikian sudah menjadi lazim bagi setiap orang. Oleh karena itu sebenarnya orang baik bukanya orang yang tidak pernah melakukan kesalahan namun orang yang baik apabila melakukan kesalahan segera menyadarinya dan mohon ampun kepada Allah dengan cara bertaubat. 

Taubat secara istilah diartikan tidak akan mengulangi kesalahan lagi, tidak akan mengulangi dosa-dosa yang pernah dikerjakan. Jika seseorang setelah bertaubat kemudian mengulanginya maka taubatnya tidak diterima. Artinya orang tersebut belum melakukan tabatan Nashuha. Taubatan Nashuha dimaknai bahwa setelah melakukan kesalahan atau dosa merasa sedih (jawa:gelo), menyesal, kemudian segera memohon ampun pada Allah dan berjanji tidak mengulanginya lagi. Jika masih ada hak orang lain maka harus meminta maaf padanya. Jika mengambil barangnya, maka segera mengembalikan atau menggantinya.

Orang bertaubat itu tentunya ada penyebabnya. Orang mau memohon ampun pada Allah itu tentunya ada sabab musababnya. Memohon ampun dalam hal ini dikarenakan beberapa hal sehingga terbagi beberapa tingkatan seseorang sadar untuk bertaubat. Berikut ini adalah tingkatan taubat seseorang :
  1. Taaibun yaitu orang yang bertaubat karena takut pada Allah. Tingkatan yang tergolong paling rendah ini sudah termasuk kategori bagus. Dengan takut siksa Allah, dengan takut terhadap azab yang bakal diberikan maka orang ini tidak mengulangi perbuatan dosa dan kemaksiatan. Dia bertaubat karena takut neraka Allah mendorong seseorang untuk tidak berani lagi melakukan dosa.
  2. Muniibun Yaitu orang yang bertaubat karena malu Kepada Allah. Tingkatan yang kedua ini sudah merupakan tingkatan lebih tinggi dari yang pertama tadi. Orang yang malu dilihat Allah jika melakukan dosa dan kesalahan membuat dirinya tidak mau melakukan kesalahan yang kedua kalinya. Sebab dirinya merasa dipantau, diawasi dan jika orang tersebut malu jika melakukan kesalahan maka taubatnya pasti diterima.
  3. Awwaabun Yaitu orang yang bertaubat karena memulyakan Allah, orang bertaubat karena mengagungkan Allah. Tingkatan taubat tertinggi ini tentunya sulit sekali bagi kita. Tingkatan yang membutuhkan kesadaran tingkat tinggi. Meninggalkan kemaksiatan disebabkan karena mengagungkan Allah akan mendorong kekuatan besar untuk menghalau dosa dan kemaksiatan dikemudian hari. Hal ini yang diharapkan.
Dengan bertaubat sama halnya anda mengolah lahan persawahan atau perkebunan yang akan kalian tanami tanam-tanaman. Jika lahanya bagus sudah bisa dipastikan bahwa tanamannya akan bagus dan memiliki hasil yang melimpah ruah. Jika kita sudah melakukan taubat, maka kita tinggal menanam ketaatan dan ibadah-ibadah seperti sholat, puasa, amal sholih dan lain sebagainya. Terntunya syurga Allah menanti kita.

Sumber: KH. Ahsin Ilyas (Ngaji Jumat, 13 Pebruari 2015)

0 comments:

Post a Comment